Berdasarkan
data Departemen Koperasi dan UMKM (Usaha Kecil Menengah) jumlah koperasi di
Indonesia tercatat 103.000 unit lebih dengan keanggotaan 26.000 orang. Dilihat
dari kenyataan yang ada seharusnya koperasi di Indonesia dapat berkembang
bahkan dapat tumbuh dengan subur dan bahkan dapat mnjadi sumber devisa negara.
Namun teori terkadang tidak-lah sesuai dengan kenyataannya di lapangan,
nyatanya di Indonesia koperasi masih terdengar tidak modern dan masih banyak
dari masyarakatnya yang tidak mengenal secara baik bagaimana system koperasi
bekerja. Perkoperasian di Indonesia sulit berkembang dikarenakan adanya factor- factor yang mempengaruhinya. Diantaranya
yaitu:
1.
Ketidakmampuan
Koperasi dalam Menjalankan Fungsinya
Ini
meruapakan factor utama yang menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang di
Indonesia. Menurut saya banyak dari koperasi yang berdiri saat ini mereka tidak
menjalankan tujuan, peranan, dan fungsi sesungguhnya seperti yang tercantum
dalam UUD, bahkan banyak dari mereka yang mendirikan koperasi hanya sebagai
“kedok” dalam mencari keuntungan pribadi. Hal ini lah yang akhirnya membuat
masyarakat ragu untuk bergabung dengan koperasi.
2.
Kurangnya
Permodalan.
Kurangnya
pemerintah dalam memperhatikan usaha kecil seperti koperasi ini mempersulit
koperasi dalam berkembang dan mendapatkan modal. Andaikan saja pemerintah lebih
memperhatikan operasi sedikit saja mungkin koperasi bisa mendapatkan suntikan
dana dari pemerintah guna menjalankan lagi kegiatannya. Terlebih koperasi dapat
membantu pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
3.
Kurangnya
Promosi dan Sosialisai
Para
anggota koperasi terutama ketua koperasi pat dmasih sangat kurang dalam
memberikan promosi dan sosialisao kepada masyarakat lainnya terutama pada
kota-kota besar, padahal masyarakat kota besar bisa membantu koperasi dalam
maslah permodalan mereka bisa menjadi sponsor dari sebuah koperasi tertentu
dengan cara menaruh produk barang mereka dalam koperasi tersebut dan anggota
koperasi dapat membantu dalam pemasarannya, dengan begitu koperasi dapat
mendapatakan keuntungan adri bagi hasil barang yang mereka jual dari sponsor
tersebut.
4.
Kesadaran
Masyarakat untuk Berkoperasi Masih Lemah
Kurangnya
kesadaran masyarakat merupakan factor penting yang harus segera diatasi, karena bagaimana koperasi mau terbentuk kalau
pendirinya sendiri dalam hal ini masyarakat saja tidak sadar akan berkoperasi.
Menurut saya koperasi dapat berkembang jika adanya kesadaran dari masyarakat,
kita dapat mulai dengan membuat koperasi kecil-kecilan lau kita ajak beberapa
anggota masyarakat yang cukup berpengaruh dalam masyarakat itu sendiri, denagn
tokoh masyarakat tersebut kita dapat membuat penyuluhan akan koperasi itu
sendiri. Dengan kehadiran tokoh masyarakat tersebut diharapkan akan menarik
minat masyarakat lainnya untuk berkoperasi.
5.
Harga
Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar
Beberapa
koperasi mungkin memasang harga yang lebih mahal dari harga pasar karena ingin
mendapatkan keuntungan yang banyak. Hal itu menurut saya salah besar, karena
menurut saya seharusnya koperasi bisa memberikan harga yang lebih murah dari
harga pasar. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara miasalnya, untuk kebutuhan
dapur seperti bumbu-bumbu kita dapat menanamnya sendiri dikebun ataupun halaman
rumah tanpa pupuk buatan yang biasanya lebih mahal harganya dibandingkan dengan
pupuk alami atau pupuk yang kita buat sendiri. Untuk
pupuk yang kita buat sendiri kiata dapat menggunakan sampah dedaunan yang dapat
kita busukkan untuk mengahasilkan bakteri yang nantinya akan bermanfaat untuk
tumbuhan yang kita tanam dan selain itu pupuk juga dapat kita buat dengan
kotoran bianatang yang kita campur dengan sedikit tanah agar kotoran tersebut
dapat terpisah satu sama lain. Dengan begitu baiaya yang kita keluarkan untuk
menanam pun akan lebih ringan yang nantinya juga akan membuat tanaman yang kita
tanam akan lebih rendah harganya.
6.
Kurang
Dirasakannya Peran Serta Manfaat Koperasi Bagi Masyarakat.
Koperasi
memang tidak terlalu terlihat manfaatnya, jika memang ingin terlihat mungkin harus
menunggu waktu yang cukup lama, dan kebanyakan sifat masyarakat tidak sabar,
mereka selalu ingin melihat hasilnya secara terburu-buru atau secara cepat. Namun
terkadang tidak smua hasil yang kita kerjakan dapat terlihat dengan cepat,
bahkan tidak jarang sesuatu yang baik itu kita harus menunggunya lama hingga
kita dapat melihat hasilnya.
Factor-faktor
diatas mungkin hanya sebagian kecil dari factor yang menyebabkan koperasi sulit
berkembang di Indonesia, masih banyak lagi factor yang penyebabnya. Jika kita
telah mengetahui factor-faktor apa saja penyebabnya, kita dapat perbaiki secara
satu persatu mungkin kita dapat mulai dari masalah “Kurangnya Kesadaran
Masyarakat untuk Berkoperasi”. Jika kita dapat menyelesaikan masalah ini
diharapkan nantinya kesadaran masyarakat untuk berkoperasi lebih tinggi lagi.
Dengan tingginya kesadaran masyarakat tersebut diharapkan pula nantinya akan
banyak lagi koperasi-koperasi yang tumbuh, bahkan tidak hanya tumbuh namun
dapat tumbuh subur di negara kita Indonesia. Terlebih jika dilihat dari manfaat
dan tujuanny, koperasi dapat membantu keawajiban pemerintah dalam hal
mensejahterakan masyaraktnya sebagaimana tercantum dalam pembukaaan UUD
(Undang-Undang Dasar) 1945. Selain itu pula koperasi dapat membantu pemerintah
dalam hal menyumbangkan devisa untuk negara kita Indonesia.
sumber:
sumber:
http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/10/28/sulitnya-koperasi-indonesia-untuk-berkembang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar