Kamis, 08 Januari 2015

Makrab Bersama Mereka

Berbeda dengan tulisan yang sebelumnya saya menceritakan tentang seseorang yang menurut saya menarik untuk diceritakan. Dalam tulisan saya kali ini saya ingin menceritakan pengalaman yang menarik untuk  saya. Belum lama ini saya mengikuti kegiatan malam keakraban atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan makrab. Makrab ini dilaksanakan dipuncak dengan teman sekelas saya. Tidak disangka kelas saya yang terkenal dengan siswanya yang rajin mengerjakan tugas,  identik dengan kutu buku mampu berkumpul bersama untuk melepaskan sejenak kegiatan perkuliahan dan melepaskan sejenak ujian tengah semester dimana saat itu sedang berlangsung. Ya kami sekelas menggunakan waktu kosong kami saat ujian untuk melaksanakan makrab ini dengan perjanjian tidak ada yang belajar dan membawa buku saat makrab. Makrab kami berlangsung selama tiga hari dua malam.

Sesuai dengan namanya tujuan diadakannya makrab ini untuk mendekatkan yang jauh. Kami dipisahkan dengan teman-teman yang biasa bermain bersama serta didekatkan dengan teman-teman yang jarang bermain bersama. Dihari pertama ini kami belum melakukan banyak kegiatan karena badan kami masih terlalu lelah setelah melakukan perjalanan. Saat itu yang kami lakukan adalah membagi kamar, teman kamar serta mengumpulkan barang-barang yang sudah ditentukan oleh panitia. Saat itu panitia memang meminta kami untuk membawa barang- barang tertentu untuk dikonsumsi bersama, karena dalam makrab ini kami memasak sendiri, lebih tepatnya ada teman kami yang memang bertugas dibagian konsumsi. Bahan yang dimasak saat itu barang yang kami bawa seperti sosis,indomie, dan beras. Makan bersama saya merasakan ada yang berbeda, saat dikamlus kami biasa pisah saat makan, sibuk mencari makanan kesukaan masing-masing . Tetapi saat makrab kami berkumpul dalam ruangan yang sama, makan dengan lauk yang sama tanpa harus tau kesukaan kami masing-masing, itu yang membuat saya agak sedikit berbeda. Dihari kedua kami melakukan permainan dimana saat itu permainan tersebut sudah ditentukan oleh panitia. Dalam melakukan permainan tersebut kami dibagi dalam lima kelompok, disini kami dituntut untuk kompak dengan teman satu kelompok. Permainan yang saya ingat saat itu permainan "Indonesia pintar" , dimana cara bermain permainan ini yaitu kami bermain satu kelompok untuk menebak gaya salah satu teman dalam kelompok kami. Tak jarang permainan in i membuat saya tertawa geli hingga merasa sakit diperut. Lucu rasanya melihat teman saya memperagakan gaya yang harus ditebak, terkadang gaya tersebut aneh hingga merasakan bingung untuk menebaknya. Ada lagi yang masih menarik dihari kedua ini yaitu, saat diminta membuat "yel-yel" dan memperagakannya. Banyak dark kami mempergakan dengan gaya yang unik dan lucu, kami melakukan itu semua tanpa ada rasa malu dan canggung semunya terasa bebas tanpa ada batasan. Dimalam harinya kami membuat lingkaran besar untuk memulai permainan lagi, saat itu kami diminta untuk memperkenalkan diri dan menghafal biodata teman yang lain lalu ditanya, ketika jawabannya salah maka ada hukuman yang harus diterima. Menurut saya hal itu baik dilakukan karena kita lebih tahu satu sama lain dan lebih mengenal lagi teman-teman kita. Malam itu kita juga membuat api unggun sebagai acara penutup, menyampaikan pesan dan kesan kami selama makrab ini berlangsung, bertukar kado dengan  teman-teman, membakar jagung dan sosis. Dihari ketiga kami harus pulang pagi, supir yang mnjemput kami menyarankan agar pulang pagi, karena siang harinya jalanan akan macet panjang. Sesampainya dikampus kami langsung pulang kerumah karena mengingat badan kami yang sudah mulai lelah.

Pengalaman makrab ini sangat menarik bagi saya membuat saya belajar untuk mau berbagi dengan teman dan peduli dengan teman. Berharap makrab ini bisa dilaksanakan lagi dihari dan tempat yang berbeda.

Beliau Ibu Ku

Saya cukup tertarik dengan Bpk. Habibie, beliau merupakan orang Indonesia yang diakui kepandaiannya oleh negara lain. Beliau menciptakan pesawat yang sangat berguna untuk dunia transportasi, baliau juga merupakan presiden Indonesia disaat Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang semasa itu membuat warga Indonesia banyak yang menderita kemiskinan. Bpk. Habibie menjadi presiden setelah Bpk. Soeharto diminta mundur oleh warga Indonesia, kemudian beliau meminta Bpk. Habibie untuk menggantikannya, dimana sewaktu itu beliau menjabat sebagai wakil presiden.

Saya pernah melihat filmnya yang berjudul "Habibie &Ainun", dimana nama Ainun diambil dari nama istri beliau. Ibu Ainun merupakan seorang istri yang penyabar dan setia hingga Ibu Ainun  menutup mata. Kesetiaan Ibu Ainun dibalas oleh Bpk. Habibie, semenjak Ibu Ainun meninggal beliau rutin mengunjungi makam sang istri, beliau menyiapkan jadwal sendiri sekear untuk kemakam dan membawakan bunga kegemaran sang istri.

Dalam film itu juga menceritakan bagaimana Bpk. Habibie setia mendampingi Ibu Ainun saat sang istri difonis penyakit kanker oleh dokter. Tak hanya itu  didalam filmnya juga menceritakan tentang bagaimna beliau mencari uang berjuang untuk keluarganya, berjalan kaki ditengah dinginnya salju, ya sebelum beliau memutuskan untuk tinggal di Indonesia beliau bersama keluarganya tinggal di Jerman, di Jerman beliau diakui kepandaiannya, mereka yang tinggal di Jerman sempat bertanya dimana negara Indonesia, sempat tidak percaya bahwa ada warga Asia yang sepandai beliau. Keraguan mereka terjawab ketika melihat presentasi Bpk. Habibie, setelah itu tidak ada lagi keraguan dalam diri mereka. Semenjak itu juga keadaan ekonomi beserta keluarganya Bpk. Habibie  membaik. Beliau sangat dihargai di Jerman karya beliau -pun diakui oleh pemerintah Jerman.

Melihat kepandaian serta kesungguhan Bpk. Habibie dalam menjalankan hidup maupun mengemban amanah yang diberikan kepadanya, membuat saya merasa tertarik kepada beliau. Ingin rasanya meniru pola pikir beliau yang pantang menyerah walaupun dalam keadaan sulit, bisa ikut memberikan sesuatu kepada negara seperti beliau yang memberikan ilmu pembuatan pesawat.

Bpk. Habibie

Saya cukup tertarik dengan Bpk. Habibie, beliau merupakan orang Indonesia yang diakui kepandaiannya oleh negara lain. Beliau menciptakan pesawat yang sangat berguna untuk dunia transportasi, baliau juga merupakan presiden Indonesia disaat Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang semasa itu membuat warga Indonesia banyak yang menderita kemiskinan. Bpk. Habibie menjadi presiden setelah Bpk. Soeharto diminta mundur oleh warga Indonesia, kemudian beliau meminta Bpk. Habibie untuk menggantikannya, dimana sewaktu itu beliau menjabat sebagai wakil presiden.

Saya pernah melihat filmnya yang berjudul "Habibie &Ainun", dimana nama Ainun diambil dari nama istri beliau. Ibu Ainun merupakan seorang istri yang penyabar dan setia hingga Ibu Ainun  menutup mata. Kesetiaan Ibu Ainun dibalas oleh Bpk. Habibie, semenjak Ibu Ainun meninggal beliau rutin mengunjungi makam sang istri, beliau menyiapkan jadwal sendiri sekear untuk kemakam dan membawakan bunga kegemaran sang istri.

Dalam film itu juga menceritakan bagaimana Bpk. Habibie setia mendampingi Ibu Ainun saat sang istri difonis penyakit kanker oleh dokter. Tak hanya itu  didalam filmnya juga menceritakan tentang bagaimna beliau mencari uang berjuang untuk keluarganya, berjalan kaki ditengah dinginnya salju, ya sebelum beliau memutuskan untuk tinggal di Indonesia beliau bersama keluarganya tinggal di Jerman, di Jerman beliau diakui kepandaiannya, mereka yang tinggal di Jerman sempat bertanya dimana negara Indonesia, sempat tidak percaya bahwa ada warga Asia yang sepandai beliau. Keraguan mereka terjawab ketika melihat presentasi Bpk. Habibie, setelah itu tidak ada lagi keraguan dalam diri mereka. Semenjak itu juga keadaan ekonomi beserta keluarganya Bpk. Habibie  membaik. Beliau sangat dihargai di Jerman karya beliau -pun diakui oleh pemerintah Jerman.

Melihat kepandaian serta kesungguhan Bpk. Habibie dalam menjalankan hidup maupun mengemban amanah yang diberikan kepadanya, membuat saya merasa tertarik kepada beliau. Ingin rasanya meniru pola pikir beliau yang pantang menyerah walaupun dalam keadaan sulit, bisa ikut memberikan sesuatu kepada negara seperti beliau yang memberikan ilmu pembuatan pesawat.