Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga pemian itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para anggota atau anggota potensial (member atau potential members) dan pesaing (competitor). Masing – masing dari komponen strategis tersebut sering disebut ”The Third’s C Strategic” (customer / members, cooperative dan competitor).
Mengingat Koperasi adalah
organisasi bisnis yang bertujuan meningkatkan taraf hidup anggotanya dan ini
merupakan tanggung jawab dan tugas ekonomi, maka komitmen anggota harus dilihat
hanya dari aspek-aspek ekonomi. Keterlibatan anggota terhadap koperasi sangat
bergantung dari sejauh mana koperasi dapat menawarkan manfaat-manfaat ekonomi
kepada para anggotanya, dan yang merupakan nilai nyata dari manfaat tersebut
adalah besarnya hasil lebih dari perbandingan antara biaya-biaya transaksi
dengan efisiensi pemasarannya. Factor yang terpenting sebagai pengikat komitmen
anggota adalah manfaat-manfaat pasar koperasi dan biaya-biaya transaksi yang
dihasilkan dari pertukaran barang. Biaya transaksi yang rendah yang
mengakibatkan barang koperasi lebih kompetitif adalah kunci terpenting dalam
bisnis dengan anggota.
Namun seperti yang telah dilansir oleh Yuyun
Wirasasmita (1991), pada kebanyakan koperasi saat ini masih menunjukkan hal –
hal sebagai berikut :
a)
Fungsi dan tujuan koperasi tidak
seperti yang diinginkan oleh anggota
b)
Struktur organisasi dan proses
pengambilan keputusan sukar dimengerti dan dikontrol, struktur organisasi dari
sudut pandang anggota dianggap terlalu rumit.
c)
Tujuan koperasi dari sudut pandang
anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit.
d)
Perusahaan koperasi dengan para
manajernya sangat dianggap terhadap arahan pengurus dan atau pemerintah tetapi
tidak tanggap terhadap arahan anggota.
e)
Fasilitas koperasi terbuka juga bagi
nonanggota sehingga tidak adak perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan
nonanggota.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar