Pembangunan
koperasi pada pembangunanjangka panjang pertama telah berhasil meningkatkan
peranannya dalam perwkonomian nasional. Hal ino terlihat antara lain dengan
semakin fumbuhnya koperasi mandiri dan semakin tumbuhnya keasadaran masyarakat
mengenai koperasi. Memasuki pembangunan jangka panjang kedua perlu lebih
dikenal adanya berbagai tantangan yan akan dihadapi. Dengan pemanfaatan peluang
dan mengatasi kendala yang ada diharapkan pembangunan koperasi pada pembanguan
jangka panjang ke dua akan lebih berhasil.
Meskipun banyak
hasil yang dicapai dalam pembangunan koperasi selama pembangunan jangka panjang
pertama, masih banyak pula masalah yang belum terselesaikan, yang harus
dilanjutkan dan ditingkatkan penagannya dalam pmbangunan jangka panjanv kedua,
sebagai tantangan untuk mewujudkan cita-cita perkoprasian seperti yang
diamanatkan dalam UUD 1945.
Hingga saat ini
karena berbagai alsan ekonomi dan nonekonom,koperasi pada umumnya belum dapat
melaksanakan sepenuhnya prinsip koperasisebagaimana yang dicita-citakan,
shingga koperasi sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat belum dapat
mengembangkan sepenuhnya potensi dan kemampuannya dalam memajukan perekonomian
nasional dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Disamping itu,
berbagai kondisi struktural dan sistem
yang ada masih menghamba koperasi untuk sepenuhnya dapat menerapkan kaidah
ekonomi untuk meraih dan memanfaatkan berbagai kesempatan ekonomi secara
optimal.sementara itu dengan terbukanya perekonomian nasional terhadap
perkembangan perekonomian nasional terhadap perkembangan perekonomian dunia,
akan menghadirkan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan ekonomi nasional.
Persaingan usaha
akan semakin ketat, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat, tuntutan
akan sumber daya manusia yang berkualitas mampu mengantisipasi dan merencanakan
masa depan meningkat pula. Kedudukan dan keberadaan koperasi semakin
terintegrasi dan berperan menentukan ke dalam perekonomian nasional.
Oleh karena itu, tantangan dalam pembangunan
koperask adalah mengembangkan koperasi menjadi badan usaha yang sehat, kuat,
maju dan mandiri serta memiliki daya saing, sehingga mampu meningkatkan
peranannya dalam perekonomian nasional sekaligus kesejateraan anggota.
Dengan
memperhatikan kedudukan koperasi, baik sebgai saka guru perwkonomian nasional
maupun sebgai bagian integral tata perekonomian nasional, peran koperasi sangat
penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Dalam
kenyataannya, koperasi masih mnghadapi beberapa hambatan struktural dan sistem
untuk dapat berfungsi dan berperqn sebgaimana yqng diharapkan, antara lain
dalam memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
Dengan demikian
yang menjadi tantangan adalah mewujudkan koperasi, baik sebgai badan usaha
maulun sebgai gerakan ekonomi rakyat agar mampu berperan secara nyata dalam
kegiatan ekonomi rakyat. Inti kekuatan koperasi
terletak pada anggota yang berlartisipasi aktif dalam organisasi
koperasi, dan kesadaran masyarakat untuk bergabung dalam wadah koperasi.
Sementara itu, kepercayaan masyarakat terhadap koperasi makin meningkat, tapi
belum cukup memadai antara lain disebabkan oleh masih adanya berbagai hambatan
untuk meningkatan manfaat koperasi bagi anggotanya. Hal ini antara lain telah
menyebabkan lambatnya koperasi mengakar dalam masyarakat.
Sebagai gerakan
ekonomi rakyat, koperasi masih harus meningkatkan kemampuannya dalam
menggerakkan dan menampung peran serta masyarakat secara luas. Oleh karena itu,
mewujudkan koperasi sebgai gerakan ekonomi rakyat yang berakar dalam masyarakat
juga merupakan tantangan dalam pembangunan koperasi di indonesia.
Sumber:
Kusnadi, Hendar, Ekonomi Koperasi , Jakarta: Lemabaga Penerbit FE-UI, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar